PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA ARTIFICIAL INTELLIGENT (AI) DENGAN EXPERT SYSTEM
Sistem Pakar
juga merupakan bagian dari Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan,
dimana letak Artificial Intelligent dan
Expert System sama-sama memudahkan
penyelesaian masalah manusia, seperti perhitungan, dan biasanya lebih
konsisten, menerapkan logika yang tinggi karena menggunakan metode heuristic.
Sistem pakar (ES) dan AI sama-sama berbasis komputer menggunakan fakta, pengetahuan,
dan memechkan masalah yang biasanya dipecahkan oleh ahli. Sehingga Secara
garis besar, persamaan dari artificial intelligence dan sistem pakar adalah
sama-sama digunakan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan setiap
permasalahan yang muncul.
Perbedaanya
adalah sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam
suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam
menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI mengacu
pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai yang
maksimal. Sistem pakar merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem pakar
yang menggunakan AI, ada beberapa yang lain diantaranya games, logika Fuzzy, jaringan
saraf tiruan, dan robotika.
Kecerdasan
buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science fiction, pada
film Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan dalam novel
berjudul With Folded Hands karangan Jack Williamson, digambarkan bangsa
Humanoids (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan
menggantikan semua peranan manusia.
ARTIFICIAL
INTELLIGENCE DAN EXPERT SYSTEM ( ELIZA, PARRY, DAN NET TALK)
Eliza,
Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot
merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan
intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan
sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang
dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal,
atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai
suatu jenis agen percakapan (conversational agent).
1.
ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum
pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka
sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini
adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam
hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat
tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan
rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa
tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan
percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
2.
PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth
Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan
pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan
model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep,
konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi :
penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan,
lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
3.
NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap
untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf
tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan
syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog
neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit.
Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain.
Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari
keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal
sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang
signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai
tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah
mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari
kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah
kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa
Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data
yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai
fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan
synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan
mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih
suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa
Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam
bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup
baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup
baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Penggunaan Artificial
Intelligence sebagai expert
Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence) Menurut Raymond McLeod, Jr dan George
P. Schell, 2008 adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan
kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan
jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena
aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem Pakar
(Expert System) adalah usaha untuk
menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak
pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan
seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah
kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer,
pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi
pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil
inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan
selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan
alasan-alasannya bila perlu.
DAFTAR
PUSTAKA
Russel, S and Norvigm P : Artificial Intelligence : A modern Approach.
Prentice Hall, Second Edition.
Kusrini. 2006. Sistem pakar, teori dan aplikasi. Pertemuan 1. Pengantar kecerdasan buatan. Yogyakarta: Andi.
Jozeph C. Giaratanno. (2005). Expert Systems Principles and Programming.
Schell, P., G., Mcleod, R. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba empat.
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin
M.K. (2007). Psikologi Kognitif, Terjemahan: Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar