Andri Putri Hardiyanti
10513950
SOFTSKILL (PSIKOLOGI MANAJEMEN)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakandan perkataan seseorang
yang sifatnyadapatdiamati, digambarkandandicatatoleh orang lainataupun orang
yang melakukannya. Perilaku individu atau
sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang berperilaku menyimpang
karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya. Labeling adalah
pemberian julukan, cap, etiket, ataupun kepada seseorang. Pada awalnya
seseorang melakukan “penyimpangan primer” karena itu sang pelaku penyimpangan
mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Karena adanya label tersebut, maka
sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi
penyimpangan itupun menjadi suatu kebiasaan atau gaya hidup bagi pelakunya
B. Rumusan Masalah
1 1. Definisi Pengaruh
2 2. Kunci-kunci perubahan perilaku
3 3. Faktor yang mempengaruhi perilaku
4 4. Definisi Wewenang
C. Tujuan Masalah
Dapat
memahami dan menjelaskan definisi pengaruh, macam-macam kunci perubahan
perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, serta menjelaskan definisi
wewenang.
BAB II
TEORI
2. MEMPENGARUHI
PERILAKU
A. Definisi
Pengaruh
·
Middlebrook
Pengalaman
Pribadi,pengalaman yang telah lalu maupun yang
sedang kita alami ternyata memiliki pengaruh pada penghayatan kita terhadap
suatu objek psikologi tertentu.
·
Freud
Faktor
Emosional, suatu sikap tertentu terkadang
merupakan suatu pernyataan yang di landasi oleh emosi yang fungsinya sebagai
semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
·
Azwar
(1995)
Media
massa,informasi baru mengenai sesuatu hal
dapat memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap
informasi tersebut.
B. Kunci-kunci
perubahan perilaku
- Teori keseimbangan
Meliputi tekanan
konsistensi di antara akibat-akibat dalam sistem kognitif yang sederhana.
- Teori
konsistensi kognitif-afektif
Bahwa pengetahuan
ataupun keyakinan seseorang tentang suatu fakta tertentu sebagian di tentukan
oleh pilihan afeksinya.
- Teori
ketidaksesuaian
Bahwa sikap akan
berubah untuk mempertahankan konsistensinya dengan perilaku nyatanya.
- Teori
atribusi
Bahwa perubahan
perilaku yang dilakukan seseorang memungkinkan timbulnya kesimpulan pada orang
tersebut bahwa sikapnya telah berubah.
C. Bagaimana
mempengaruhi perilaku berbagai model
1. Faktor Internal
Tingkah laku
manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada
dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis
ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan
intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti
di bawah ini.
a.
Jenis Ras/ Keturunan
Setiap ras yang
ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini
berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku
ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam
kegiatan olah raga.
Ras Mongolid
mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering
mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri
perilaku yang berbeda pula.
b.
Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku
berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan
sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan
karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita
seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug
berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
c.
Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon
membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang
yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan
ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman
d.
Kepribadian
Kepribadian adalah
segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan
untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang
datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan
kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.
Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh
terhadap perilaku sehari-harinya
e.
Intelegensia
Intelegensia adalah
keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan
efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat
dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia
adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak secara cepat,
tepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan.
f.
Bakat
Bakat adalah suatu
kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai
suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan
memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya.
2.
Faktor Eksternal
a.
Pendidikan
Inti dari kegiatan
pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar
adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi
akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.
b.
Agama
Agama akan
menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang
diajarkan oleh agama yang diyakininya.
c.
Kebudayaan
diartikan sebagai
kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam
kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan
lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
d.
Lingkungan
adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun
sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu
karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk
mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi
jinak dan dapat dikuasainya.
e.
Sosial Ekonomi
Status sosial
ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan
untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
perilaku seseorang.
D. Wewenang
Secara etimologis, kata wewenang
berasal dari kata dasar “wenang” dan merupakan terjemahan dari competentie
(Bahasa Inggris) atau bevoegdheid serta gezag (Bahasa Belanda). Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia wewenang diartikan sebagai hak dan kekuasaan untuk
bertindak. Pengertian itu tidak sama dengan pengertian yang dikemukakan oleh
para ahli hukum. Menurut Prajudi Atmosudirdjo, seorang ahli pada bidang hukum
administrasi berpendapat tentang pengertian wewenang, dalam kaitannya dengan
kewenangan sebagai berikut:
Kewenangan (authority,gezag) adalah
apa yang disebut “kekuasaan formal”, kekuasaan yang berasal dari kekuasaan
legislatif (diberi oleh undang-undang) atau dari kekuasaan eksekutif
administratif. Kewenangan dimaksud biasanya terdiri atas beberapa wewenang
(kekuasaan terhadap segolongan orang-orang tertentu atau kekuasaan terhadap sesuatu
bidang pemerintahan atau bidang urusan) tertentu yang bulat, sedangkan wewenang
hanya mengenai sesuatu onderdil tertentu saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.
I Made Arya Utama, S.H..M.H (Hukum Lingkungan)
Mar’at.
1984. SIKAP MANUSIA PERUBAHAN SERTA PENGUKURANNYA. Bandung: Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar