Andri Putri Hardiyanti
10513950
3PA08
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehari hari kita selalu melakukan
aktivitas-aktivitas. Hal yang kita lakukan ini
memiliki sebuah dorongan untuk melakukan hal tersebut. Dorongan tersebut dapat
kita sebut sebagai motivasi. Motivasi adalah sebuah dorongan dari individu
untuk melakukan sesuatu dalam mencapai sebuah tujuan. Motivasi tersebut dapat
menjadi sebuah hal yang baik atau pun buruh. Hal ini didasarkan pada kuatnya
motivasi yang diinginkan oleh individu tersebut. Beberapa hal yang memengaruhi
tercapai atau tidaknya tujuan tersebut adalah pengaruh lingkungan dan diri
sendiri. Dalam bahasan kali ini, kami akan membahas mengenai film Joshua Oh
Joshua. Dalam film ini terdapat hal yang dapat memotivasi kita untuk selalu
berprestasi walaupun terhalang oleh keadaan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. menganalisis film
2. teori-teori
C. Tujuan
Menganalisis sebuah film tentang motivasi.
BAB II
TEORI
A. Review
Film
Dalam pertemuan kali ini, saya akan
membahas film yang memiliki unsur motivasi. Film tersebut adalah Joshua Oh
Joshua yang telah ditayangkan pada tahun 2001. Film ini menceritakan seorang
anak laki laki bernama Jojo yang terpisah oleh orang tuanya saat ia masih bayi.
Jojo diambil oleh seorang wanita yang memiliki gangguan jiwa dan ditinggalkan
di sebuah pos. Setelah itu, Jojo dotemukan oleh sepasang suami istri yang
bekerja sebagai pemulung. Jojo dibawa ke rumah mereka lalu mereka rawat. Jojo selalu
diperlakukan secara kasar oleh ibunya saat di rumah. Jojo sering dipukuli dan
tidak jarang ia dibentak oleh ibu angkatnya. Walaupun Jojo sering dipukuli oleh
ibu angkatnya, Jojo tetap rajin belajar dan Jojo merupakan anak yang pintar dan
sering menduduki peringkat pertama di kelasnya.
Jojo tidak seperti anak lain yang hanya
bersekolah lalu pulang ke rumah untuk bermain. Jojo juga bekerja mengamen,
menjual kantong plastik di pusat perbelanjaan dengan temannya Jejen, yang
merupakan tetangga sekaligus teman dekat Jojo.
Jojo akhirnya dipertemukan oleh orang
tuanya saat Jojo menerima penghargaan juara umum di sekolahnya.
B. Kajian
Teori
Motif berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak atau bahasa
inggrisnya adalah to move. Motif
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat. Menurut Walgito (dalam Basuki, 2004) motivasi adalah keadaan
dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.
Sedangkan menurut Plotnik (dalam Basuki, 2005) motivasi mengacu pada berbagai
faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas
dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.. Terdapat beberapa teori
mengenai motivasi, yaitu:
1. Teori Drive
Teori
ini dapat diuraikan sebagai teori dorongan tentang motivasi, perilaku ini
didorong ke arah tujuan oleh keadaan keadaan yang mendorong dalam diri
seseorang atau binatang. Secara umum, teori drive mengarahkan kepada hal suatu
keadaan dorongan internal yang muncul, individu didorong untuk mengaturnya
dalam perilaku yang akan mengarah ke
tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong.
2. Teori
Intensif
Teori
insentif merupakan kebalikan dari teori drive, teori insentif adalah teori
dorongan tentang motivasi karena ciri ciri tertentu yang mereka miliki, objek
tujuan mendorong perilaku learah tujuan tersebut. Objek tujuan yang memotivasi
perilaku disebut sebagai insentif. Satu bagian penting dari banyak teori
insentif adalah bahwa individu individu mengharapkan kesenangan dari pencapaian
dari apa yang mereka sebut insentif positif dan dari penghindaran dari apa yang
disebut insentif negatif.
3. Teori
Oponen Proses
Pandangan
hedonistik tentang perilaku mengatakan bahwa kita dimotivasi untuk mencari
tujuan yang memberi kita perasaan emosi yang enak dan menghindari tujuan yang
menghasilkan ketidakenakan, Teori proses oponen mengambil suatu pandangan
hedonistik tentang motivasi. Tetapi ini adalah hanya suatu permulaan karena
teori itu mempunyai beberapa hal yang menarik untuk dikatakan tentang apa yang
menyenangkan dan apa yang tidak menyenangkan (Solomon & Corbit, 1986).
Dasar dari teori ini adalah pengamatan bawa banyak keadaan emosi motivasi
diikuti oleh keadaan yang bertentangan atau berlawanan.
4. Teori
Tingkat Optimal
Teori
tingkat optimal disebut juga teori yang baik baik saja. Individu dimotivasi
untuk berperilaku dalam suatu cara untuk mencapai tingkat dorongan yang
optimal. Contohnya jika dorongan itu terlalu rendah seseorang akan mencari
situasi atau stimulus yang menaikkan dorongan itu, jika dorongan terlalu tinggi
perilaku akan diarahkan ke arah penurunan dorongan.
ANALISA FILM
Dalam
film Joshua Oh Joshua, Jojo tetap bersemangat dan tetap rajin belajar hingga
meraih juara umum di sekolahnya. Walaupun ia tumbuh dari keluarga yang kurang
mampu dan di didik secara kasar oleh ibu angkatnya dan harus bekerja, hal ini
tidak menunjukkan bahwa dia putus asa dan menyerah. Dalam hal ini kita dapat
kaitkan dengan teori oponen proses dimana
keadaan sangat bertentangan dengan emosi motivasi yang dimiliki Jojo.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas
Gunadarma
Prabowo, H. & Riyanti, B. P. D.
(1998). Psikologi Umum 2. Jakarta :
Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar