Internet Adiksi
Pada awalnya pengertian addiction hanya ditunjukan
pada kasus penyalahgunaan obat-obatan (eg. Walker 1989), seperti definisi yang
diungkapkan oleh American Psychiatric Association’s diagnostic and Statistic
Manual of Mental disorders yang menjelaskan addiction sebagai
suatu ketergantungan secara fisik terhadap zat kimia yang mengakibatkan withdrawal
symptoms jika zat tersebut tidak dikonsumsi. Seperti halnya adiksi terhadap zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai
pemakaian internet secara terus-menerus hingga dapat mengganggu kehidupan
sehari-hari penderitanya. atau
gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan
internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online,
chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual
diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM,
namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain
itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa
kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Jenis-Jenis Adiksi
Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah individu yang
secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa,
melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara
eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar
dan file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang mencari
teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan
untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi
terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam
perselingkuhan virtual.
c. Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.
Contoh Kasus Internet Adiksi
- Games Membuat Anak Bertemperamen Kasar Seorang ibu di Sydney mengatakan puteranya yangberusi 13 tahun tergantung dengan game komputer,dia sampai hanya bersekolah beberapa kali sajaselama dua tahun, dan bereaksi dengan kekerasan segala upaya untuk menyingkirkannya dari depan layar.“Dia mulai memukul-mukul tembok, melempar benda-benda dan mengancamku. Semua ini terjadi akibat permainan yang paling adiktif, World ofWarcraft," tutur sang ibu.
Faktor Etiologi
Etiologi merupakan studi yang mempelajari tentang sebab dan asal
muasal. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani αἰτιολογία, aitiologia,
yang artinya “menyebabkan”.
Dalam internet addiction terdapat faktor-faktor etiologis antara lain :
- Cognitive Behavioral Model
- Neuropsychological Model
- Situational Factor
- Compensation Theory
Cognitive Behavioral Model : Kecanduan teknologi sebagai
bagian dari kecanduan perilaku: sebuah internet kecanduan menunjukkan
komponen inti dari kecanduan (salience, mood modifikasi, toleransi,
penarikan, konflik dan kambuh). Dari perspektif ini, pecandu internet
ditampilkan kegiatan salience, sering mengalami perasaan keinginan dan
sibuk dengan internet saat offline. Ia juga menunjukkan bahwa
menggunakan internet sebagai cara untuk menghindari perasaan jengkel,
toleransi berkembang Internet untuk mencapai kepuasan, mengalami
penarikan, kapan mengurangi penggunaan intenet, sekaligus meningkatkan
konflik dengan penderitaan orang lain karena aktivitas, dan kambuh
kembali ke internet juga merupakan tanda-tanda kecanduan. Model ini
telah diterapkan pada perilaku seksual, berjalan, konsumsi makanan, dan
perjudian.
Neuropsychological Model : Seorang individu akan
diklasifikasikan sebagai pecandu internet asalkan memenuhi salah satu
dari tiga kondisi berikut: (1) kita akan menemukan bahwa lebih mudah
untuk mencapai aktualisasi diri secara online daripada di kehidupan
nyata, (2) satu akan mengalami dysphoria dan tertekan setiap waktu akses
ke internet rusak atau fungsi kusut, (3) orang akan mencoba untuk
menyembunyikan penggunaan sejati waktunya dari anggota keluarga.
Situational Factor : Faktor situasional berperan
dalam pengembangan kecanduan internet. individu yang merasa kewalahan
atau mengalami masalah pribadi atau mengubah hidup peristiwa yang
experince seperti divorve arecent, relokasi, atau kematian dapat
menyerap diri dalam dunia maya penuh fantasi dan intrik.
Compensation Theory : Dalam psikologi, kompensasi adalah
strategi dimana satu menutupi, sadar atau tidak sadar, kelemahan,
frustrasi, keinginan, atau perasaan tidak mampu atau ketidakmampuan
dalam satu bidang kehidupan melalui gratifikasi atau (berkendara menuju)
keunggulan di daerah lain. Kompensasi dapat menutupi kekurangan baik
nyata atau khayalan dan inferioritas pribadi atau fisik. Kompensasi
positif dapat membantu seseorang untuk mengatasi kesulitan seseorang. Di
sisi lain, kompensasi negatif tidak, yang menghasilkan perasaan rendah
diri diperkuat. Ada dua jenis kompensasi negatif: overcompensation,
ditandai dengan gol keunggulan, menyebabkan berjuang untuk kekuasaan,
dominasi, harga diri, dan self-devaluasi.Undercompensation, yang
mencakup permintaan untuk bantuan, menyebabkan kurangnya keberanian dan
takut untuk hidup.
Kecanduan internet dapat dikatakan sebagai gangguan klinis baru
dan sering tidak diakui oleh sang pengguna. Kecanduan internet ini berdampak
juga pada kemampuan pengguna untuk mengontrol penggunaan online untuk mengetahui
bahwa hal itu dapat menyebabkan masalah relasional , pekerjaan , dan sosial. Internet
yang dikembangkan untuk meningkatkan komunikasi dan memfasilitasi pertukaran
informasi telah berkembang melampaui harapan membuat beberapa pengguna tidak
dapat mengontrol dalam penggunaan internet.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar