Pertumbuhan jaringan Komputer global yang
disebut internet, berjalan cepat. Internet memfasilitasi munculnya
interaksi online yang cepat tersebar. Interaksi ini membentuk suatu
komunitas yang disebut komunitas online. Komunitas ini memiliki berbagai
kepentingan dari kelompok-kelompok kecil yang terlibat dalam diskusi dengan topik tertentu,
sampai jaringan pemasaran barang dan informasi. Media ini juga bisa
digunakan untuk agenda kepentingan politik, sarana komunikasi keluarga
dan etnis, penjualan barang konsumsi, sampai kepentingan perusahaan
multinasional.
Minat antropologi pada praktek-praktek sosial dan komunikasi internet relatif baru, sehingga fokus, metodologi dan pendekatan belum muncul. Penelitian antropologi tentang Internet dan komputasi mencerminkan fakta bahwa antropologi belum memainkan peran sentral dalam studi media massa.
Antropolog telah memposisikan media sebagai perangkat untuk budaya (Dickey 1997) atau teknologi secara umum dilihat sebagai konteks dan bagian
dari,budaya (Aronowitz 1996,Hakken 1999, Latour 1992, Pfaffenberger
1992). Akibatnya, banyak pemahaman tentang informasi dan teknologi
komunikasi berasal dari disiplin ilmu lain. Ahli antropologi tertarik, karena ada hubungan yang kuat antara budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Praktek sosial budaya yang berkomunikasi dengan bahasa, interaksi sosial, muncul dari informasi dan teknologi komunikasi baru. Orang melihat ruang internet dan teknologi sebagai
“terus-menerus dengan dan tertanam dalam ruang sosial lain” yang
“terjadi dalamduniawi sosial struktur dan hubungan yang mereka mungkin
mengubah tetapi mereka tidak dapat melarikan diri “(Miller & Slater
2000, hal 5).
Suatu pendekatan antropologi dibangun untuk melihat fenomena interaksi online.
Adanya interaksi online yang memunculkan komunitas, memunculkan
perdebatan bagaimana dengan komunitas online, apakah bias disebut
komunitas, apakah itu komunitas, bagaimana komunitas online itu.
Pembahasan tentang konsep interaksi, kelompok, masyarakat juga muncul.
Perdebatan juga muncul dalam mendekonstruksi dikotomi dari offline dan online, nyata dan virtual, dan individu dan kolektif.
Contoh Komunitas Online
Seperti yang kita
ketahui bahwa sekarang banyak sosial media muncul di dunia maya. Beragam
jejaring sosial muncul menyajikan fitur-fitur yang menarik untuk kita buka.
Tidak bisa dipungkiri saya pun tergiur untuk memakainya. Banyak komunitas
Online yang sekarang sedang eksis-eksisnya
ada facebook, twitter, path blogger, dll.
Polarisas Dalam Internet Hingga Terbentuk Kelompok
Berdasarkan perbedaan status, keadaan, kepribadian, dan kebiasaan
para pengguna internet umumnya akan terbentuk kelompok-kelompok atau
forum-forum yang memiliki tujuan masing-masing. Pengelompokan di
internet juga dapat berasal dari fasilitas internet yang beragam seperti
beragamnya layanan yang disediakan internet seperti fasilitas jejaring
sosial, fasilitas streaming, fasilitas berbagi informasi, fasilitas
unggah dan unduh, fasilitas jual beli, fasilitas cloud software, dan
sebagainya. Hal tersebut dapat kita katakan sebagai sebuah polarisasi
internet, yang daripadanya akan terbentuk kelompok-kelompok pengguna.
Sebagai contoh polarisasi yang diakibatkan oleh fasilitas internet
adalah pembentukan kubu para pengguna. Misalkan anda adalah pengguna
layanan jejaring sosial dibawah.
Selain itupun polarisasi dapat terjadi karena perbedaan layanan pada internet seperti :
1. Jejaring Sosial
Disini user dapat berbagi informasi dan data pribadi maupun berbagi
pengetahuan dengan teman yang menggunakan jejaring sosial yang sama.
Seperti munculnya sekelompok pengguna facebook atau twitter.
2. Streaming
Dengan fasilitas streaming user dapat berbagi video mereka, serta
dapat mengomentari serta me-rating video sendiri maupun orang lain yang
mengupload videonya ke situs streaming tersebut.
3. Forum Komunitas Maya
Forum Komunitas maya adalah proses polarisasi internet yang paling
jelas terlihat, karena didalamnya jelas terlihat sekumpulan orang dengan
kesamaan tertentu seperti kesamaan tempat tinggal, status, hobi, serta
kepribadian.
4. Cloud Storage
Fasilitas cloud storage juga merupakan salah satu aspek yang terlibat
dalam polarisasi internet. Beberapa user biasanya lebih memilih
menggunakan beberapa situs storage lokal yang meminimalisasi waktu unduh
dan unggah sementara yang lainnya memilih situs storage luar yang
memiliki kapasitas besar.
5. Surel
Surel atau surat elektronik adalah fasilitas penyedia surat-menyurat
elektronik (e-mail). Walaupun terdapat kelompok pengguna dalam fasilitas
surel, hal ini tidak menutup pengguna fasilitas surel provider lain
berkomunikasi dengan kita.
6. Blog
Dengan fasilitas blog, user dapat membagi informasi tentang berbagai
hal kepada pembaca blog tersebut. Di internet terdapat beberapa situs
yang menyediakan jasa penyediaan blog seperti Blogspot, WordPress,
Ngeblogs dan sebagainya.
7. Milist
Milist atau kependekan dari Mailing list memiliki fungsi sebagai
penyedia kelompok diskusi online secara real time. Di dalam milist
terdapat kelompok-kelompok yang dibagi berdasarkan topic yang
dibicarakan dalam kelompok.
8.Chatting dan Teleconference
Layanan chatting dan teleconference dapat digunakan user untuk
mengobrol dengan user lain secara real time, bahkan dengan
teleconference user dapat bertatap muka dengan user lain secara real
time.
Dengan adanya polarisasi internet berdasarkan kegunaanya dapat terjadi
pengelompokkan. Baik kelompok yang memiliki tujuan ataupun sebuah
kelompok orang yang memiliki kesamaan nasib atau pilihan. Polarisasi
internet bahkan dapat terjadi pada sekelompok orang yang secara tidak
sadar menggunakan google sebagai search engine, memang tidak ada
hubungan/ komunikasi antara mereka namun orang dapat memandang bahwa
mereka adalah pengguna google atau “kelompok” orang yang menggunakan web
browser google.
Selain itupun dalam dunia maya terdapat forum yang dimana setiap
anggotanya menyadari mereka adalah bagian dari forum itu atau bagian
dari kelompok itu. Contohnya adalah pengguna forum kaskus yang akan
melabelkan setiap anggotanya sebagai kaskusers. Serta dalam kelompok
tersebut biasanya terdapat suatu aturan yang tertulis maupun yang berupa
tata krama yang merupakan aturan bagi kelompok tersebut dalam bertindak
dan berbuat, seperti pelarangan memberikan komentar berbau SARA,
flaming, atau spam di suatu thread (artikel)yang merupakan aturan
tertulis serta kata sapaan “gan” atau “sis” yang digunakan anggota forum
dalam berkomunikasi sesama anggota.
Program Unik Dan Membantu
Terbentuknya suatu komunitas atau kelompok
bisa karena kesamaan daerah misalnya ada kelompok yang hanya dianggotai oleh
orang-orang yang berasal dari kota Bandung, kesamaan hobi, ataupun kesamaan
profesi.
Komunitas online ini memiliki keunikan
tersendiri, anggota kelompoknya bisa secara bersama-sama melakukan suatu
aktifitas tanpa harus berkumpul bersama atau di tempat yang sama. Dari media internet ini, ada pula yang
menggunakannya untuk membentuk kelompok kerja virtual. Kelompok kerja virtual
yaitu sekelompok orang yang bekerja pada sebuah proyek yang umum melalui
teknologi seperti email, pesan instan, database bersama, dll.
Dalam perkumpulan ini, tentu
anggota-anggotanya memiliki tujuan dan kepentingan yang sama, saling
bertanggungjawab dan bergantung antara satu sama lain.
Brainstorming Elektronik
Sebelum kita mengetahui
apa itu Brainstorming, ada baiknya kita mengetahui definisi Brainstorming
terlebih dahulu. Brainstorming adalah piranti perencanaan yang dapat menampung
kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan konsensus
maupun untuk mendapatkan ide-ide yang banyak. Jadi di dalam Brainstorming ini
semua ide-ide yang kreatif bebas dikeluarkan.
Model brainstorming
Banyak beragam model
Brainstorming diantaranya adalah sebagai berikut :
Verbal brainstorming :
Saling bertukar pikiran dalam suatu grup yang dilakukan secara verbal dengan
tatap muka dan pertemuan langsung.
Nominal brainstorming :
Mengeluarkan ide secara terpisah, tidak saling berinraksi dengan menuliskan
idenya di kertas atau komputer.
Electronic
brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup secara elektronik
dengan menggunakan tools seperti Group Support System.
Mengembangkan Kepercayaan Dalam Komunitas Online
Komunitas online menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang
terpisah secara fisik untuk mencapai tujuan bersama. Sejumlah orang
dimungkinkan untuk berkolaborasi secara online
menggunakan hubungan-hubungan komunikasi seperti jaringan tride-area, konferensi video, atau e-mail, baik ketika mereka hanya terpisah dengan satu ruangan
maupun dengan benua. Komuntas Online juga bisa melakukan semua hal yang dilakukan oleh tim yang lain, berbagi
informasi, membuat berbagai keputusan, dan menyelesaikan tugas. Tim ini juga
beranggotakan dari organisasi yang sama atau menghubungkan para anggota sebuah
organisasi dengan para karyawan dari berbagai organisasi lain (seperti para
pemasok dan rekan-rekan bersama). Mereka bisa mengadakan rapat selama beberapa
hari untuk menyelesaikan masalah, beberapa bulan untuk menyelasaikan sebuah
proyek, atau secara tetap berdiri dalam organisasi. Komunitas Online mampu melakukan pekerjaan mereka meskipun anggota-anggotanya terpisah
ribuan kilometer dan terpisah oleh satu lusin zona waktu atau lebih. Tim ini
memungkinkan orang-orang untuk bekerja sama, yang bila tidak demikian tidak
akan bisa berkolaborasi.
SUMBER :