Selasa, 12 Januari 2016

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Andri Putri Hardiyanti
10513950
3PA08


Judul
Pengaruh job enrichment terhadap motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasional pada pt. nutrifood Indonesia surabaya
Penulis
Andreas Ongkowidjojo
Tujuan Penelitian
1. Pengaruh Job Enrichment terhadap Motivasi pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
2. Pengaruh Job Enrichment terhadap Kepuasan Kerja pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
3. Pengaruh Job Enrichment terhadap Komitmen Organisasional pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
Subjek Penelitian
Karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya sebanyak 106 orang.
Metode Penelitian
Analisis regresi linear sederhana.
Definisi Operasional Variabel Dependen
Definisi operasional memberikan batasan dan memperjelas pengukuran variabel penelitian. Definisi
operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut :
1. Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Job Enrichment adalah adalah peningkatan kedalam sebuah pekerjaan dengan menambah tanggung
jawab untuk merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pekerjaan (Mathis dan Jackson
2006). Menurut Hackman and Oldham (1974,1975) dalam penelitian Arocas dan Camps (2008) indikator
yang digunakan sebagai berikut:
1) Perusahaan menuntut ketrampilan karyawan dalam bekerja.
2) Perusahaan memberikan wewenang karyawan untuk mengambil keputusan otonom.
3) Perusahaan menuntut karyawannya bekerja secara disiplin dan bertanggung jawab.
2. Motivasi
Motivasi kerja adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja.
(Liang Gie dalam Martoyo, 2000:165), Motivasi Kerja diukur dengan indikator sebagai berikut :
1) Tiba di kantor tepat waktu dan tidak pergi lebih awal.
2) Pekerjaan yang dilakukan adalah menarik.
3) Kemampuan untuk sukses di pekerjaan.
4) Tidak menyalahkan orang lain. Bertanggung jawab untuk bagian dalam kesalahan.
5) Memiliki pelatih / mentor yang membuat waspada & termotivasi untuk pekerjaan
6) Berharap lebih akurat dalam pekerjaan sebagai karyawan.
7) Sering berpikir / khawatir tentang masalah pekerjaan ketika di rumah.
8) berpartisipasi dalam pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi.
3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan
mana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2001:193). Menurut Nasution, (2009)
indikator yang digunakan sebagai berikut:
1) Pekerjaan itu sendiri
2) Kualitas supervise
3) Hubungan sesama pekerja
4) Kesempatan Promosi
5) Gaji
4. Komitmen Organisasional
Komitmen organisasional adalah keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu,
keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, serta keyakinan tertentu, dan penerimaan
nilai dan tujuan organisasi (Mowday, et al., dalam Luthans, 2006:249). Menurut Sulistyawati, (2008)
indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Kehadiran perasaan emosional dalam organisasional
2) Mengidentifikasi dan keterlibatan dalam organisasional
3) Menikmati keanggotaan dalam organisasional
Cara & Alat Mengukur Variabel Dependen
Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu:
·         Cara yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu melakukan perekrutan untuk indikator remaja keturunan Cina-Amerika. Penelitian dibagi dua gelombang, gelombang pertama pada tahun 2002 dan gelombang kedua 2006.
·         Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan terdiri atas dua versi, yaitu versi bahasa Inggris dan versi bahasa China.
Definisi Operasional Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Job Enrichment adalah peningkatan kedalam sebuah pekerjaandengan menambah tanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pekerjaan. Menurut Simamora (2004) model karakteristik pekerjaan (job characteristic models) merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) yang berusaha merancang pekerjaan dengan cara memuaskan kebutuhan, pengakuan, dan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan menambah sumber kepuasan kepada pekerjaan. Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan kendali. Perubahan ini akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi organisasi dan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Teknik yang dugunakan
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria repsonden telah bekerja selama lebih dari 1 tahun di karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya, serta merupakan karyawan tetap PT. Nutrifood di Surabaya.
Hasil Penelitian
1. Job enrichment berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa job enrichment yang tinggi dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.
2. Job enrichment berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini berarti bahwa job enrichment yang tinggi dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
3. Job enrichment berpengaruh signifikan dan positif terhadap komitmen organisasional Hal ini berarti bahwa job enrichment yang tinggi dapat meningkatkan komitmen organisasional karyawan.

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Andri Putri Hardiyanti
10513950
3PA08


PENDAHULUAN

Dalam review jurnal kali ini, kami akan membahas jurnal yang berjudul “Kepuasan Kerja, Semangat Kerja, dan Komitmen Organisasional pada Staf Pengajar Universitas Gunadarma”. Jurnal tersebut ditulis oleh Ursa Majorsy yang diterbitkan pada bulan Desember tahun 2007 dalam Jurnal Psikologi, volume 1 nomor 1.
Dalam jurnal tersebut, penulis mulai mendefinisikan pengertian komitmen organisasional dari Robbins yang selanjutnya penulis menuliskan pendapatnya mengenai pentingnya organisasional. Dalam jurnal tersebut, penulis juga menyelipkan komponen-komponen organisasional pada teori Meyer dan Aleen (1997) yang sekaligus dijadikan pedoman oleh penulis untuk penelitian tersebut. Dalam jurnal tersebut, penulis tidak hanya menyebutkan komponen saja tetapi juga menjelaskan dari tiap komponen komponen tersebut. Selanjutnya, penulis mulai mengkaitkan komitmen organisasional dengan kepuasan kerja dan diikuti oleh pendapat Juliandi (2004). Penulis juga memasukkan beberapa pendapat mengenai kepuasan kerja. Setelah pendapat tokoh mengenai kepuasan kerja, penulis menuliskan beberapa pendapat mengenai semangat kerja. Penulis juga menuliskan beberapa faktor menurunnya semangat kerja. Diakhir pembahasan mengenai semangat kerja, penulis menuliskan empat aspek semangat kerja menurut Maier (1995).
Dalam penelitian ini, penulis melibatkan 65 orang staf pengajar Universitas Gunadarma, baik laki laki maupun perempuan. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik sampling dan subjek penelitian adalah purposive sampling. Teknik pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuisioner atau angket. Kuisioner terdiri dari identitas subjek, skala kepuasan kerja, skala semangat kerja, dan skala komitmen organisasional. Perhitungan uji validitas dan reliabilitas serta analisis data, penulis menggunakan Program SPSS ver 12.0
Setelah diambil data, diketahui bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, hal ini dibuktikan dengan hasil uji ANOVA atau F-Test. Diketahui bahwa untuk kepuasan kerja dan semangat kerja terhadap komitmen organisasional diperoleh nilai F sebesar 34.739 dengan tingkat signifikan 0.000 yang artinya ada pengaruh yang signifikan pada kepuasan kerja dan semangat kerja terhadap komitmen organisasional. Untuk kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional diperoleh 9.819 dengan tingkat signifikan 0.003 yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Selanjutnya untuk semangat kerja terhadap komitmen organisasional diperoleh F sebesar 66.464 dengan tingkat signifikan 0.000 yang berarti ada pengaruh antara semangat kerja dan komitmen organisasional. Tidak hanya menunjukan hubungan antar variabel, penulis juga menunjukkan hasil dari penelitian tersebut. Pada bagian kesimpulan, penulis menunjukkan adanya pengaruh dari semangat kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional.

*PENDAPAT

Menurut kami jurnal tersebut sudah baik, baik dari segi materi maupun dari segi penelitian. Namun, menurut kami penulis kurang banyak menuliskan definisi dari tokoh tokoh mengenai komitmen organisasional, semangat kerja, dan kepuasan kerja yang apabila ditambahkan bisa diharapkan agar pembaca dapat membuat suatu kesimpulan mengenai definisi komitmen organisasional, semangat kerja, dan kepuasan kerja.